Bacaan Gharib

Gharib, aneh...
Gak tau tiba-tiba pas ngaji pengen nulis sesuatu tentang Gharib. Soalnya lagi kangen berat sama Mahad... 

Bacaan Gharib dalam al Qur’an berasal dari kata dalam bahasa Arab yang artinya asing/aneh. Di dalam al Qur’an terdapat beberapa bacaan gharib. Kalo dalam bahasa Jawa, gharib itu artinya nyeleneh...

Sebenarnya, sebelum menginjak kepada bacaan gharib tuh kita sebaiknya belajar dulu tentang tajwid al Qur’an. Kayak idgham, ikhfa’, iqlab, hukum mad, makhrijul huruf, shifatul huruf, waqof, washol, dll. Itu merupakan ilmu dasar dalam mempelajari al Qur’an. Mbaca Al Qur’an gak pake tajwid kayak gimanaa gitu. Skripsi aja qt pake referensi, masak mbaca kalamullah ngawur2... 

...Y udah back to our discussion...

Berdasarkan pelajaran yang aku dapet dari Mahadku dulu, bacaan gharib itu ada beberapa macam. Yang aku sebutin dibawah ini cuma sebagian aja yah... Ntar kalo aku udah menguasai semuanya insyaAllah aku posting lagi... 

1. Saktah, yaitu diam atau tidak bergerak. Dengan kata lain, berhenti sejenak sekedar satu alif tanpa bernafas dengan niat meneruskan bacaan. Dalam al Qur’an menurut bacaan Imam ‘Ashim Riwayat Hafs ada 4, yaitu :

• Surat al Kahfi ayat 1: ولم يجعل له عوج-قيما
• Surat Yasin ayat 52 : من مرقدنا - هذا ما وعدنا الرحمن
• Surat al Qiyamah ayat 27 : وقيل من - راق
• Surat al Muthaffifiin ayat 14 : كلا بل – ران

2. Imalah, yaitu memiringkan bacaan, dari fathah ke kasrah. Atau memiringkan alif ke ya’. Untuk imam Hafs, bacaan imalah dalam al Qur’an Cuma ada di surat Hud ayat 41.

مجراها yang seharusnya dibaca majraaha, menjadi majreeha.

3. Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun sebelumnya. Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al Hujurat ayat 11 بئس الاسم. Alasan bacaan naql pada kata الاسم yaitu terdapatnya dua hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada al ta’rif dan ismu (salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam sehingga menjadi tidak terbaca di kala sambung dengan kata sebelumnya. Di antara manfaat bacaan naql ini adalah untuk memudahkan umat Islam membacanya. Bingung yah? Gak apa-apa ya. Namanya juga nuntut ilmu. Pelan-pelan aja.

4. Isymam, yaitu membaca harakat kata yang diwaqaf tanpa ada suara dengan mengangkat kedua bibir setelah memasukkan huruf yang dirafa’. Itu pengertian yang aku dapetin dari Ustadz nya. Agak mbulet sih.. langsung aku jelasin dari contoh aja ya. Menurut imam Hafs –juga-, dalam al Qur’an bacaan isymam ada 1. Yaitu dalam surat Yusuf ayat 11 berbunyi لا تأمنن. Kalo tulisannya gitu kan cara bacanya “laa ta’manna” Nah, karena ini termasuk bacaan isymam, cara membacanya yaitu “laa ta’mannuna”, namun kata “nuu” yang menjadi tambahan hanya diisyaratkan dengan gerakan bibir ditambah mencucu tanpa suara. Jadi suara yang kedengaran hanya sebatas “laa ta’manna”. Can u get my point? Sulit yah? Ya untuk lebih jelasnya agan-agan semua emang harus berhadapan dengan mu’allimnya secara langsung. Tapi tak apa, disini kan kita sama-sama belajar. Nggih nopo mboten? Hehe...

5. Tashil, yaitu meringankan hamzah kedua (dari dua hamzah yang beriringan) dengan bunyi leburan hamzah dengan alif. Terdapat dalam surat Fushilat 44 أأعجمي وعربي. Kalo diliat dari tulisannya, bacaannya kan seharusnya a a’jamiyyu wa ‘arabiyy. Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua cara bacanya agak diringankan. Ketika bertemu dua hamzah qatha’ yang berurutan pada satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang Arab terasa berat, sehingga bacaan seperti ini bisa meringankan. Untuk lebih jelasnya, lagi lagi..

HARUS PUNYA GURU yang BERHADAPAN LANGSUNG..^__^

Oiya, bacaan-bacaan gharib yang aku bahas di atas cuma berdasarkan bacaan imam ‘Ashim riwayat Hafs doank. Kalo kamu denger ada yang ngaji yang gak sesuai dengan bacaan diatas

JANGAN LANGSUNG MEMVONIS MEREKA SALAH!!!

Karena bacaan al Qur’an itu memang ada 7 bacaan dengan imam yang berbeda. Dikenal dengan Qiro’ah Sab’ah. Itu bahasannya lebih luaaas banget. Aku juga tak terlalu memahaminya.
Dah dulu ya materi gharib kali ini, sebenarnya masih banyak bacaan gharib lainnya. Tapi lain kali saja. Materi ini juga bisa kalian pelajari di blog guru ngaji aku.. Buka aja ini link Ustadz ngaji saya

Itu mu’allim qt di kampus. Beliau tahfidz 30 juz, pinteeer banget Qiro’ah Sab’ah, abis itu kalo beliau ngaji, ademmm banget. Sip dah kalo berguru sama beliau. Ok.

Mudah-mudahan bermanfaat...^__^
Belajar al Qur’an bukan buat anak kecil yang ngaji di TPQ doank lo yaa...
Hiasilah al Qur’an seindah suaramu dengan tajwid yang sempurna :)