Ada apa dengan IPS?

Jumat, 28 Oktober 2011


"IPS itu, jurusannya anak-anak nakal..."

Entah seberapa sering aku menangkap kata-kata seperti itu. Mulai di sekolah sampek di kampung-kampung pun. Dan entah kenapa banyak yang menganggap hal itu benar.
Setiap naik kelas XI, siswa pasti dihadapkan dengan jurusan. Yang biasanya, ada jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Yang lebih banyak sih biasanya IPA sama IPS.
Nah, yang jadi masalah itu, gak tau kenapa IPS selalu dianggap sebelah mata.
Oke, kalo ada yang gak tau IPS.
IPS yang aku maksud, ILMU PENDIDIKAN SOSIAL!
Bukan ILMU PENDIDIKAN SESAT. Ok?!?

IPA selalu saja di elu-elukan.
Sedangkan IPS, sebagai tempat buangan.
IPA selalu jadi kebanggaan,
Sedangkan IPS, sebagai hasil kenakalan.
IPA selalu saja diikutkan lomba lingkungan,
Sedangkan IPS, hanya bisa melihat dari kejauhan.

Stereotype yang aneh!

Heey, Geografi itu punya siapaa? IPS tauuu!
Paradigma macam apaa ini???
Mindset kolot ini, sudah kurasakan sejak aku SMA dulu. Selalu ada kepincangan mental antara IPA dan IPS. Sampai saat ini pun masih begitu kulihat. Apa hanya di sebagian kecil sekolah? Aku tak tahu. Yang jelas, paradigma ini merisaukanku. Mungkin juga kalian.
Akibatnya, banyak anak yang masuk jurusan I-P-A karena GENGSI! Bukan minat, ataupun potensi. Ishh!

Misal ada anak pinter ngitung. Kelas X, pinter banget sama ilmu MAFIA, Matematika Fisika Kimia. Tapi dia pengeen banget jadi akuntan.

Temennya : Eh, masuk jurusan apa? IPA yah? #mukasotoy
Dia : Enggak. Aku IPS.
Temennya : Whaaaaat??? #wajahberontaktakpercaya
Dia : Kenapa?
Temannya : Kamu tuh pinter, ngapain masuk IPS???

#maksud loh?? emangnya IPS cuma tempatnya orang goblok!

Dasar!

Walhasil, ujung-ujungnya yang sekiranya nilai eksak kurang, maka harus pindah ke IPS ataupun Bahasa. Lha trus? Emang IPS merupakan recycle bin? Mereka juga punya standar. Dimana gak sembarangan juga masuk ke IPS.

Ujung-ujungnya apa, setiap yang masuk jurusan IPS yang berada di setiap sekolah yang berada di kecamatan di Republik Indonesia ini ngerasa kalo mereka masuk JURUSAN KUTUKAN! Bukan JURUSAN PILIHAN!

Plis dehhh, ada apa dengan mindset qt??? Tak sedikit juga guru masih punya mindset yang sedikit gak jelas begini.
Tak adakah ruang bagi mereka anak IPS yang ingin meraih mimpinya?

Come on, change our foolish paradigm!!

Kalo mo tahu, aku sebenarnya orang eksak. Aku orang IPA. I am physicist.
Tapi aku gak mau kalo ada ketakadilan dalam urusan seperti ini.

Dan menurutku, kenapa negara ekonomi dan teknologi nya stagnan? Atau malah kemunduran?
Mungkin itu juga karena, anak yang berpotensi ke IPS malah masuk ke IPA. Atau sebaliknya. Selain itu, mungkin tanpa qt sadari, anak IPS selalu tidak dipersiapkan secara maksimal untuk menghadapi sistem perekonomian yang semakin complicated seperti ini.
Padahal, mereka itu punya potensi besar untuk merubah perkonomian negara yang sudah mendekati sekarat. Kalo mau negara ini selalu lemot di perekonomian, ya tak masalah. Teruskan saja pikiran bodoh itu. Jangan dibayangkan, entah bagaimana jadinya negara untuk beberapa tahun kedepan. Kalo paradigma ini semakin menggurita.

OK.
Buat orang-orang IPS : Tunjukkan gaung kalian, tunjukkan bahwa kalian punya medan yang luas didunia pendidikan. Tunjukkan kalian juga punya kedudukan yang sama dengan IPA.
Mungkin menambah frekwensi olimpiade2 IPS, atau lomba-lomba tingkat SMP atau SMA bisa jadi langkah awal untuk itu :)
Cayo, aku orang IPA mendukung kalian. Selalu. Sukses! :)

dari soal keyakinan sampai horor

Jumat, 21 Oktober 2011

Semua dapat jatah untuk tertawa
semua dapat jatah untuk menangis
semua dapat jatah untuk tersenyum
semua dapat jatah untuk bahagia....

Aku semakin percaya kalau manusia memang punya jatah masing-masing untuk itu semua.
Hanya saja cara nya yang kerapkali tak sama, atau dari sisi yang berbeda.

Yah, memang ujung2nyaa depend on ourselves.

Try to be more patient I think.
Toh udah jelas juga di surat cinta Nya :

"Laa yukallifu nafsan illaa wus'ahaa...".

InsyaAllah, kalo udah yakin. Apapun itu bakalan terasa nyaman. Yakin kalo emang ada Allah yang selalu sayang sama qt. Yakin kalo Allah satu-satuNya Dzat yang paling kuat. Yakin, yakin , yakin.

Satu hal lagi yang pernah bikin aku percaya banget sama kekuatan yakin sama Allah.
Ada salah satu murid disini yang sering kerasukan. Udah setahun terakhir ini dia kayak gitu.
Berdasarkan penuturan, sepertinya si lelembut itu sayang sama anak ini. Nah, setiap anak ini sedih pasti bakalan kerasukan lagi.
Dan lagi-lagi pas taklimku bakda Subuh, dia yang awalnya lagi baca al Qur'an tiba2 nangis dan tatapannya kosong. Dicubit, di tepuk gak ada respon sama sekali.
Akhirnya manggil Ustadz yang biasanya nanganin. Kata beliau :

"ah, gak ada apa2.. Dibawa pulang aja."

Tapi perasaanku, saat itu memang sudah bukan dia lagi. Sampek malem dia ttp kayak gitu. Pas qt lagi ngobrol2 di ruang tamu dgn rekan-rekan lain, si anak nyeletuk ":

Yud, saya bakalan keluar dari anak ini. Saya teh udah capek ngikutin anak ini gak ada hasil terus. Tapi jangan jahatin anak ini lagi. Saya teh sayaang sama anak ini...

Deg, semuanya terdiam. Aku juga. Takut. T_T

Trus aku bilang : "Yud, qt bakal jaga anak ini. Sayangin anak ini. Tapi jangan ngikut lagi yah.

Die jwb apa coba : "Trus saya ikutin sapa???"

Astagfirullah, sapa yang gak merinding cobak. Suddenly, I am speechless. Kaloo tiba2 ngikutin aku gimana? Aihh.

The last sentences she said : "Yud, bacain anak ini ayat Kursi. Saya bakal keluar"

Semua anak-anak dikerahkan baca ayat Kursi. Gak nyampek semenit dia sadar. Subhanallah.

Nah, hari itu selesai. Dia kembali ceria. Tapi nggk untuk minggu berikutnya.

Dia kembali pingsan pas jam 9 pagi di sekolah. Akhirnya dibawa ke mess kami. Dan, sampek jam 1 lewat dia masih belum bangun. Sampek temen2nya pada mencet hidungnya, ngguncang2 tubuhnya. Aku berfikir lagi sepertinya ini bukan dia -lagi-. Hmmm, lelembut, awas ko. Katanya gak mau ngganggu lagi. Aku mnta yang laen bacain ayat Kursi gak mau. Mungkin memang sedang tidur.
Akhirnya pas mo berangkat kekantor lagi, aku mencoba untuk yakin kalo gak ada kekuatan selain Allah.

Aku nyoba megang kepalanya.
"Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil adzhiim"
"...bacain ayat Kursi"
Yakiiin, yakiin, yakiiin. Allah Maha Kuat, lirihku..

Gak nyampek semenit abis aku bacain tuh bacaan. Eh, dia langsung bangun dari tidurnya..

"Bu, saya belum sholat yah? Saya numpang sholat yah..."

Subhanallah, allahuakbar. Aku hampir gak percaya sama yang aku alami.
Intinya, cuma 1. YAKIN. Yakin ilallah. Disatu sisi aku terheran-heran dengan kekuatanNya yang dahsyat ini, di satu sisi aku gak percaya kalo aku ternyata punya bakat ndukun :D
Sejak malam itu, aku selalu ingat. Bahwa didunia ini memang mereka ada disekitarku. Yang membutuhkan kenyamanan sepertiku juga.

Selain itu, habibina Nabi Muhammad pun menguatkan dalam hadistnya :
Barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah menjadikannya takut kepada segala sesuatu. (HR. Al-Baihaqi)
Entah udah berapa banyak keajaiban "YAKIN" itu aku alami. Hmmm, alhamdulillah.
Terimakasih Tuhan, atas setiap rahman rahimMu :)

a Little Part of HEY

Minggu, 16 Oktober 2011

Haruskah aku merasa bersalah?
aku belum terikat oleh siapa pun, dan mengapa aku harus merasa bersalah pada seseorang ketika aku selesai mengobrol dengan temanku?
aku memang sangat ingin berbincang dengannya, dan saat itu telah datang, saat itu aku merasa sangat senang luar biasa. tetapi, mengapa setelahnya aku malah merasa bersalah pada seseorang yang memang telah menetap di hatiku?
aku belum terikat oleh siapapun.
tak seharusnya aku merasa bersalah ataupun selingkuh!

sepuluh be, tempat eksekusiku yang pertama

Kamis, 13 Oktober 2011

Supervisee : Khairunnisa :)

Asli! Pengalaman pertama! Supervisi itu semacam pengembangan profesionalisme guru. Bahasa pendidikannya seperti apa kurang tahu. Saya bukan orang pendidikan, jadi agak sedikit lieur dengan istilah-istilah akademik gitu.

Jadi supervisi itu modelnya qt ngajar, nanti ada pengawas (baca : kepsek/wakil.red) yang mengawasi qt selama ngajar. Dan kebetulan saya ngajarnya 3 jam pelajaran. Bayangin, selama 2 jam full saya di awasi sama kepsek. Untung tak -terlalu- belepotan. Duh, duhh....
Unforgettable Moment! :D
Seru.

Di depan njelasin sampek elek supaya anak-anak faham. Untungnya kena kelas X. Tepatnya di kelas sepuluh be. Masih Bab Kinematika, kalo udah masuk listrik, aidah! Bunuh diri iya!

Tapi mau gimana lagi, qt juga gak bisa jalan sendiri. Harus bisa kerjasama sama anak-anak. Namanya juga anak-anak. Mbanyol ajaaa kerjaannya!

Saya : "Hari ini qt belajar bab Kinematika. Ada yang tahu pengertiannya apa??" *mukasupersumringah
Anak-anak : "Gerak dan lintasannya Buuuuu. Itu ada tulisannya" *sambil nunjuk powerpointku.
Saya : #masyaAllah, gatot! Maluu. Lupa kalo udah saya tulis pengertiannya di bawah judulnya >.<
"Maksud saya perbedaan Kinematika dengan Dinamika anak-anak..." #ngeles level balita
Anak-anak : "Ohh, kalo Kinematika... kalo Dinamika bla bla bla...."
Saya : #huff, aman!


---hening anak2 nyatet----

Saya : "Hayo, sp yang tahu kenapa sih qt perlu belajar kinematika?"
Tajudin (muridwatados*) : "Saya buu..."
Saya : "Iya, kenapa Din qt harus belajar Kinematika?"
Tajudin : "Buat ulangan, Bu..."
Koor sekelas : "Gakgakgak...:D"
Saya : #asyem! Awas pulang ane cegat. Ckckck.


Se'er deui cariosan na barudak sakelas teh ngajadikeun abdi lieur...:D
But, over all, I am HAPPY today :D




Tengkyu very much to my students. Lots of Love for u..:-*

the Oryza's Song

Rabu, 12 Oktober 2011


Setiap perkataan yang menjatuhkan
tak lagi ku dengar dengan sungguh
juga tutur kata yang mencela
tak lagi ku cerna dalam jiwa

Aku bukanlah seorang yang mengerti
tentang kelihaian membaca hati

Ku hanya pemimpi kecil yang berangan
tuk merubah nasibnya…

oh.. bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya

Ku gerakkan langkah kaki
di mana CINTA akan bertumbuh
ku layangkan jauh mata memadang
tuk melanjutkan mimpi yang terutuh
masih ku coba mengejar rinduku
meski peluh membasahi tangan
lalah penat tak menghalangiku
menemukan bahagia

o… o…
bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya

yang lelah jiwanya
oo..
bukankah ku bisa melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya

bukankah hidup ada PERHENTIAN
tak harus kencang terus berlari
ku helakan nafas panjang
tuk siap berlari kembali…
berlari kembali..
melangkahkan kaki
menuju cahaya

bagai bintang yang bersinar
menghibur yang lelah jiwanya
bagai bintang yang berpijar
menghibur yang sedih hatinya


Sang Penghibur, the Oryza Sativa :)

:) :) :)

Selasa, 11 Oktober 2011

Jika kau bertanya tentang KEBAHAGIAANku

Aku menjawab “Ya, aku selalu bahagia…”


Jika kau bertanya tentang KESENDIRIANku

Aku menjawab “Tidak, aku tak pernah sendiri…”


Jika kau bertanya tentang MIMPIku

Aku menjawab “Mimpi itu masih setia mendampingiku…”

***

Kalaupun suatu hari nanti kau lihat ada sedikit mendung dari air mukaku,

Itu bukan berarti aku tak BAHAGIA,

Tapi aku cuma butuh sedikit waktu menyiapkan diri untuk tahu rencana lain dariNya J


Kalaupun suatu haru nanti kau lihat aku sedikit resah dengan kesendirianku,

Itu bukan berarti aku merasa SENDIRI,

Tapi aku sedang mempersiapkan diri agar tak begitu cemen untuk bertemu dengan sang pemilik igaku


Kalaupun suatu hari nanti kau lihat ada sedikit kejenuhan pada diriku,

Itu bukan berarti aku putus asa dalam mengejar MIMPI,

Tapi aku butuh rehat sejenak untuk kemudian kembali melebihkan langkah dan do’a untuk mimpiku


Yang kau lihat dalam diriku sebenarnya hanya KEBAHAGIAAN dan KEKUATAN MIMPI.

Hanya saja sedikit sering ku “cover” dengan kemasan lain…


chrysannee’s,

sepuluh sepuluh duaribusebelas

I am SINGLE, not JOMBLO

Minggu, 09 Oktober 2011


Keluar negeri...
Haiih, kapan ye?? Iri dengki berkecamuk di dada kalo ngeliat orang trip keluar negeri, apalagi yang dapat scholarship keluar negeri. Ckckck, kesian!

Duuh, gini nih kalo abis ngeliat blog orang yang keliling dunia. Badan mendadak gak enak, hati berguncang tak karuan. Efeknya : LEMES! Ditanyak in temenku...

"Nape Nis?"
"Gak, saking ajah lagi pengen sendiri..."
*padahal :b

Berbicara soal study sekarang, yap! Aku masih berkeinginan studi so much. Entah kenapa pas awal wisuda aku ngebet banget nikah. Sekarang malah berkebalikan. Pengen jalan-jalan melanglang buana duluuu pokokna mah. Mengejar impian yang sempat stagnan..
Kurasa mimpi itu masih jelas, Kawan. Wish me can reach it! :)
Hm kalo dipikir setiap sikap, pekerjaan memang selalu berdampingan dengan yang namanya RESIKO yah. Sampek kebahagiaanku saat inipun masih diragukan oleh orang laen. Piye jal?
Aku bahagia dengan hidupku sekarang ini, meskipun memang masih ada mimpi yang menggantung 5 cm di depan keningku yang masih ingin kucoba kejar. Naasnya sodaraaa, di saat aku sedang bahagia-bahagianya berkutat dengan Future Project ku itu aq sering di cap "KRISIS KASIH SAYANG" secara gak langsung. Katanya karena gak punya PACAR.
Fiuh, sakit.
Padahal aku benar-benar bahagia dengan hidupku sejauh ini. Dibilang jomblo istiqomah lah, apa lah. Ah, bodo teuing! I am single, not JOMBLO!
Aku sudah cukup repot lahir bathin dengan masalah keluarga dan kerjaanku, jangan ditambah lagi lah dengan masalah yang -belom- penting itu. Plis.

Oia, jomblo itu orang yang udah pernah pacaran tapi putus kan?
Sori, klo gitu itu gak berlaku buat ane..:P

y Allah, cukuplah dengan keluargaku dan mimpiku untuk saat ini...:)



#gak ngerti hubungan gambar sama postigannya dimana :D

Actually, I am nothing for you

Rabu, 05 Oktober 2011

I am not ur mother, but I have to be the best mother for you...
I am not ur sister, but I have to be the best sister for you...

Actually, I am nothing for you. But, I wanna do the best for you.
Wish my tears will make you better than yesterday. Actually, I Luv U all...



#sedih gara2 jagoan-jagoan bangsaku tersayang semakin nakal :'(

Featured Posts