::. Ngafrdruk aja kok REPOTT ::.

Selasa, 28 September 2010

Lagi-lagi, NGAFRDUK photo buat ndaftar ujian GAGAL LAGI!!!

Masalahnya sama seperti kemaren2, banyak co2 nongkrong di studionya, hikss...
Sebenarnya ini bukan masalah bagiku, Cuma.. fotoku itu looo.. KAGAK JILBABAN. Kalo diliat mereka2 gimana? Secara kompi nyang punya studio ada di depan. Walagh, ntar malah fotoku yang telanjang kepala itu jadi santapan publik lagi... Emang siih,
fotonya gak cantik2 amat –faktor potographer-, tapi kan nilainya itu lo, secara kan ya aku kalo kemana2 pake jilbab... (trus kok bisa buat ndaptar ujian gak pake jilbab???)

Bentar yaaaa, dengerin dulu aku ngomong. Oke....!!

Sejenak aku nungguin mereka dipojokan gang berharap mereka cabut, ehhh ternyata kagak... mana matahari dah nyemprot2. Panas banget...

Akhirnya, I GIVED UP Gan...:(

I am so tired.. Fiuhhh... Udah tadi nunggu advisor smpek jamuran, dateng2 ternyata konsulnya gak nyampek 10 menit. Hemmghhh.... lagi2 inget! Life is STRUGGLE Babe...
Akhirnya, naek lah aku len –sejenis bemo/angkot- warna biru.. Len AL namanya (jurusan Arjosari Landungsari).. di dalem len aku mikir... Jangan2 aku emang gak diizinin buat buka jilbab ya sama Tuhan. Kok mesti kayak gini pas aku lg mo ngafdrukin tuh poto...

‘Hukumnya gimana ya kalo foto gak jilbaban buat ijazah?’

‘Ntar kalo aku foto jilbaban trus ada masalah di belakang waktu mo ngelanjutin atw nyari kerja gimana?’

‘trus,,,trus,,??’

Banyak pertanyaan yang menguing2 di kepalaku ttg perihal itu.. sampek aku berkesimpulan...

AKU HARUS GOOGLING TENTANG ITU!!!

Nah looo, setelah aku buka-buka...

Ternyata aku dapet surat... Gak maen2 Cuy... Surat dari DIKTI.
Bunyinya gini.....

Nomor : 1928/D/C/2002 Jakarta, 12 September 2002
Lampiran : -
Perihal : Pas photo berjilbab/berkerudung
Kepada Yth:
- Rektor Univ/Institut Negeri
- Ketua Sekolah Tinggi Negeri
- Direktur Politeknik Negeri
- Koodinator Kopertis Wilayah I s/d XII
Seluruh Indonesia
Sejalan dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat dalam era reformasi ini dan mengingat selalu timbulnya permasalahan pas photo berjilbab/berkerudung yang tidak diperbolehkan dalam melengkapi persyaratan penerimaan mahasiswa baru atau hal-hal yang berkenaan dengan dokumen resmi bagi seorang mahasiswa pada perguruan tinggi, dipandang perlu mempertegas beberapa kebijakan baru yang berkenaan dengan hal tersebut sebagai berikut:
1. Para mahasiswi diperbolehkan menggunakan pas photo dirinya yang berjilbab/berkerudung untuk kelengkapan administrasi akademik antara lain:
a. Ijazah
b. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
c. Penerimaan mahasiswa baru
d. Dan lain-lain yang berkenaan dengan administrasi akademik
2. Kebijakan ini tidak dimaksudkan untuk melakukan diskriminasi dengan para mahasiswi yang tidak berjilbab/berkerudung. Oleh karena itu dimohon agar dalam semua kegiatan tri dharma perguruan tinggi, harus memberikan perlakuan yang sama baik yang berjilbab/berkerudung maupun tidak berjilbab/berkerudung sesuai dengan semangat demokrasi.
3. Apabila di kemudian hari, untuk sesuatu keperluan tertentu disyaratkan pas foto yang tidak memakai kerudung/jilbab dan/atau pas foto yang harus kelihatan telinganya, maka Perguruan Tinggi dimana mahasiswi tersebut menyelesaikan kuliahnya tidak dapat mengganti dokumen dan/atau memberi keterangan lain yang berhubungan dengan jati diri yang bersangkutan, karena kesulitan memastikannya.
Dengan dikeluarkan surat edaran ini, maka Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.1128/D/O/84 tanggal 28 Agustus 1984 dan surat Dirjen Dikti No.4277/D/T/91 tanggal 1 Oktober 1999 serta No.3206/D/T/94 tanggal 20 Juni 1994 mengenai pas photo yang berjilbab, dinyatakan tidak berlaku lagi.
Demikian untuk diketahui dan atas perhatian saudara kami ucapkan terima kasih.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Satryo Soemantri Brodjonegoro
NIP.130889802
Tembusan:
1. Bapak Mendiknas (sebagai laporan);
2. Irjen Depdiknas
3. Sesjen Depdiknas
4. Direktur PAK Ditjen Dikti
5. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
6. Ketua Umum Takmir Masjid Fatimatuzzahra


Nah, dibawahnya aku dapet lagi wejangan2 tentang keutamaan HIJAB....
Ini dari blognya mbak Sitti Fatmah Rumalean....

Keutamaan Hijab :

• Hijab adalah Ketaatan kepada Allah dan Rasul

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.

• Hijab itu ‘iffah (kemuliaan)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

• Hijab itu kesucian

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)

• Hijab itu pelindung

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda:“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan.” Sabda beliau yang lain:“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.” Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

• Hijab itu Taqwa

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)

• Hijab itu iman

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”

• Hijab itu haya’ (rasa malu)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” Sabda beliau yang lain: “Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.” Sabda Rasul yang lain: “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”

• Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)

Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'anhu berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”

Sabda Nabi saw.: “Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yang memerlukan kesabaran. Kesabaran pada masa-masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yang mengerjakan suatu amalan pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan semisal amalan itu. Ada yang berkata,'Hai Rasululah, apakah itu pahala lima puluh di antara mereka ?” Rasululah saw. menjawab,”Bahkan lima puluh orang di antara kalian (para shahabat).” ( HR Abu Dawud, dengan sanad hasan )

Hendaknya kita (wanita) ini sadar bahwa Surga itu sangat mahal,dan sesuatu yang mahal tidak akan diberikan kecuali setelah kepayahan, kerja keras dan tabah menanggung berbagai rintangan dan gangguan di jalan Allah Ta 'ala.

Dari Abu Hurairah ra., diriwayatkan bahwa dia berkata : Rasulullah saw. bersabda :

“Barangsiapa takut, niscaya akan berjalan semalam suntuk. Dan, barangsiapa berjalan semalam suntuk, niscaya akan sampai rumah. Ketahuilah bahwa barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah bahwa barang dagangan Allah adalah Surga.” (HR. Tirmidzi)

Wallahu ‘Alam Bissawab
Bismillah, INSYAALLAH besok aku ngafdruk foto lagi... Tetep jadi, meskipun ada cowok2 nongkrong. insyaAllah....:)

Sumber :
• Artikel Saudariku Apa yang Menghalangimu untuk Berhijab? Oleh : syaikh Abdul Hamid Al Bilaly
• Surat Edaran DIKTI Perihal Pas Photo Berjilbab
• Penulis: Kitab Al Hijab (Departemen Agama Saudi Arabia), “Keutamaan Hijab”

0 komentar:

Posting Komentar

Featured Posts