...gak njudul

Jumat, 20 Mei 2011

Gak tahu, aku lagi kangen sama semuanya.
Kangen Bapak, Ibuk, apalagi Aris... Ingin rasanya mengabdikan diriku sepenuhnya pada mereka....
Hmmmmm, namun terkadang hati juga merindukan saat itu,
saat dipertemukan dengan "dia"....
Dia, imamku...
Imam untuk diriku, anak-anakku, para penyejuk kalbuku...;-)
Ketika keresahan, kegelisahan, kepenatan mulai menghampiri... Mulai dah tuh kepikiran dia. Lagi ngapain yah?? Aku pun sebenarnya tak tahu siapa dia, darimana asalnya.... Aku hanya bisa mendoakan, mendoakan, mendoakan agar dia selalu dalam lindungan dan ridhoNya...
Rindu rasanya ingin berbagi kepadanya, tak sabar ingin ku bagi peduliku padanya, kuserahkan jiwa ragaku padanya, merancang hidup bersama, mengubah segalaku menjadi segala kita. Milikku milikmu milik kita, sedihmu sedihku sedih kita, sukaku sukamu suka kita...
Ingin sekali aku berucap..."Sekarang, aku lempungmu... Kaulah pematungnya..."
Ya Allah, aku merinduMu, aku merindunya, merindu mereka...

Hubby, maaf aku terlalu gelisah menunggumu. Sehingga kadang terlalu cengeng dihadapanNya karenamu... Aku tak punya peraduan lain.
Cukuplah Allah yang mengerti rasaku padamu. Kata yang sama sekali tak bisa kuuraikan panjang lebar...
Aku merindumu, merindumu, merindumu...


Y Allah, maaf aku terlalu gelisah.. Aku hanyalah makhluk lemah yang tak kuasa menafikkan segala rasa yang ada. Ku selalu berusaha untuk mengalihkan rinduku padanya dengan mendekatkan diriku padaMu jua. Namun, kesulitan masih menghampiriku y Allah. Kadang ku berfikir, "Bagaimana aku bisa menyintaiMu secara sempurna jika separuh agamaku masih belum kutemukan?" Hmmm, pertanyaan bodohku!! Maaf, maaf, maaf. Sebenarnya surat cintaMu cukup menggetarkan dan menenangkan sukmaku, namun kembali lagi 'keterkadangan' itu datang tak mengenal waktu.. Aku terlalu banyak meminta padaMu y Allah. Maaf...:'(
Allahku yang Maha Lembut... Kutitip hatiku padaMu....
"Jika sekarang masih terlarang, jangan Kau hadirkan siapapun y Allah. Jagalah hati ini sebagaimana Kau memfungsikannya sebagai penawar racun..."

1 komentar:

ahmad fudholi mengatakan...

salut...
ba' air mengalir
terurai gundah hati
hikmah di balik cerita yang ada
bagi pembaca

Posting Komentar

Featured Posts